Sunday, February 4, 2018

Laporan Kuliah Kerja Lapangan
Surabaya – Malang
27 November – 1 Desember 2017





Disusun Oleh :
Anggun Kencana Sakti
F. 111. 15. 0024




FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
GASAL 2017 / 2018
          A.    Objek Kunjungan
1.         Selasa, 28 November 2017
a.          09.00 – 11.30  : Masjid Cheng Hoo Surabaya
b.         13.00 – 16.30  : PT. Surya Pratista Hutama
2.         Rabu, 29 November 2017
a.          09.00 – 11.00  : PT. Yakult Indonesia Persada
b.         15.00 – 17.00  : Petik Apel
c.          18.00 – 21.00  : Batu Night Spectacular
3.         Kamis, 30 November 2017
a.          09.00 – 12.00  : Panti Doulous
b.         14.00 – 18.30  : Museum Angkut
        B.     Pembahasan Objek PT.YAKULT INDONESIA PERSADA
PT.YAKULT INDONESIA PERSADA adalah perusahaan minuman susu fermentasi probiotik yang berdiri sejak tahun 1990 di Indonesia dengan penanaman modal asing oleh YAKULT HONSHA, Ltd yang merupakan kantor utama yakult yang berasal dari Jepang.
PT.YAKULT INDONESIA PERSADA memiliki beberapa cabang di Indonesia yang salah satunya berada di Jl. Raya Tasikmadu No.6, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur yang menjadi tempat tujuan KKL fakultas psikologi USM 2017.
Yakult sendiri bermula ketika doktor Minoru Shirota yang berasal dari Jepang menemukan bakteri baik yang dapat bertahan dalam lambung manusia dan akhirnya diberi nama lactobacillus casei shirota strain.
         C.    Materi kuliah Terkait PT.YAKULT INDONESIA PERSADA
1.      Psikologi Lintas Budaya
Lintas Budaya adalah kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk, dan dipengaruhi oleh kekuatan -kekuatan sosial dan budaya (Seggal, Dasen, Poortinga : 1990) Ini berarti bahwa psikologi lintas budaya ebahas perilaku anusia yang dilihat dari aspek sosial dan buadaya yang ebentuk perilaku tersebut.
PT.YAKULT INDONESIA PERSADA sendiri dipengaruhi oleh budaya Jepang yang sangat kental. Hal ini dimungkinkan, karena pada dasarnya PT.YAKULT INDONESIA PERSADA merupakan anak perusahaan YAKULT HONSHA, Ltd yang berasal dari Jepang.
Sisi kebudayaan Jepang yang mempengaruhi PT.YAKULT INDONESIA PERSADA            :
a.       Pegawai produksi wajib tidur siang
Peraturan ini umum digunakan oleh masyarakat Jepang, bahkan beberapa sekolah di Jepang mewajibkan muridnya untuk tidur siang.
b.      Cara berbicara dan berjalan yang cepat.
Jepang adalah negara yang sibuk, jadi tidak heran bahwa keefisienan merupakan hal ini penting dan tidak heran juga jika berbicara dan berjalan dengan cepat menjadi salah satu trait pegawai di PT.YAKULT INDONESIA PERSADA.
c.       Standar Kebersihan Jepang
Standar kebersihan di PT.YAKULT INDONESIA PERSADA sangatlah luar biasa, hal ini terjadi karena kedisiplinan karyawannya dalam menjaga kerbesihan.
d.      Semuanya dilakukan oleh mesin
PT.YAKULT INDONESIA PERSADA merupakan anak perusahaan YAKULT HONSHA, Ltd yang berasal dari Jepang, jadi tidak heran apabila semua mesin yang digunakan berasal dari Jepang.
Kebudayaan Jepang yang diangkat oleh PT.YAKULT INDONESIA PERSADA telah tertanam dengan kuat sehingga akhirnya menjadi kebudayaan perusaahan.

2.      Psikologi Industri dan Organisasi
a.       Budaya Organisasi
Kebudayaan Jepang yang diangkat oleh PT.YAKULT INDONESIA PERSADA telah tertanam dengan kuat sehingga akhirnya menjadi kebudayaan perusaahan.
b.      Perekrutan Karyawan
Dalam perekrutan PT.YAKULT INDONESIA PERSADA sebagai perusahaan taraf internasional menggunakan 5x tahapan perekrutan untuk mencari SDM yang sesuai dengan kualifikasi serta budaya perusahaan.
c.       Manajemen Kinerja
Melihat bagaimana  PT.YAKULT INDONESIA PERSADA menghasilkan ribuan produk yakult setiap harinya, maka menggunakan mesin dalam setiap produksinya merupakan keputusan yang dibuat untuk mengefektifkan kerja karyawan. Karena hanya mengandalkan tenaga manusia adalah hal yang tidak memugnkinkan. Disini tenaga manusia dibagian produksi hanya digunakan untuk mengecek ada tidaknya kecacatan dalam produk.
d.      Manajemen konflik karyawan yang sakit
Dalam menangani karyawan yang sakit PT.YAKULT INDONESIA PERSADA memiliki beberapa cara, seperti dilarikan ke klinik (PT.YAKULT INDONESIA PERSADA memiliki klinik khusus bagi mereka yang sakit) atau menggantikan karyawan yang sakit dengan karyawan di shift berikutnya karena higienis merupakan salah satu karakter minuman yakult.

         D.    Temuan di PT.YAKULT INDONESIA PERSADA
Objek – objek yang dikunjungi pada KKL tahun ini semuanya menarik, tetapi PT.YAKULT INDONESIA PERSADA adalah pengecualian. Hal ini dikarenakan PT.YAKULT INDONESIA PERSADA bukan hanya tempat menarik untuk dikunjungi, tetapi tempat yang paling meninggakan kesan dan pembelajaran.
Yakult adalah perusahaan minuman susu fermentasi probiotik dimana dalam setiap kemasan botolnya berisi 6,5 milyar bakteri baik lactobacillus casei shirota strain yang berguna bagi lambung manusia. Perusahaan ini hanya memiliki satu rasa dan satu kemasan dengan sertifkasi ISO 22000 : 2005.
Bahan – bahan yang digunakan dalam susu fermentasi ini adalah air, sukrosa, susu bubuk skim (susu tanpa lemak), dekrosa, dan bakteri baik (lactobacillus casei shirota strain).
Pabrik yakult memiliki beberapa ruangan produksi yang semuanya dilakukan oleh mesin yang  diantaranya terdiri dari :
1.      Pembibitan
Ruangan ini digunakan untuk pembibitan bakteri.
2.      Pelarutan
Ruangan ini digunakan untuk pelarutan susu dan glukosa
3.      Pengkulturan
Ruangan ini digunakan untuk membiasakan bakteri dengan suhu lambung.
4.      Pencampuran
Ruangan ini digunakan untuk mencampurkan bahan – bahan.
5.      Pembuat botol
Ruangan ini digunakan untuk membuat botol yakult.
6.      Penata botol               
Ruangan ini digunakan untuk menata botol sebelum diisi cairan yakult.
7.      Pembotolan                
Ruangan ini digunakan untuk mengisi botol – botol yang sudah di tata dengan cairan yakult.
8.      Pembawa palet           
Ruangan ini digunakan untuk mengemas minuman yakult yang sudah diisi dalam bentu besar dan kemudian dikirim ke ruang pendingin.
9.      Pendinginan               
Ruangan ini digunakan untuk menyimpan yakult kemasan siap kirim.
10.  Pengiriman                 
Ruangan ini digunakan saat proses   pengiriman produk.
Dalam pendistribusiannya PT.YAKULT INDONEISA PERSADA menggunakan dua pendekatan dimana yang pertama diantarkan langsung ke toko – toko (direct sales) dan menggunakan ibu – ibu rumah tangga untuk menawarkan ke rumah warga (yakult lady). Alasan yakult menggunakan ibu rumah tangga sebagai salah satu cara pendistribusian produk karena yakult menganggap ibu rumah tanga memiliki komunikasi yang lebih baik dalam pendekatan terhadap pelanggan.
PT.YAKULT INDONEISA PERSADA memiliki beberapa peraturan bagi karyawannya seperti wajib tidur siang untuk karyawan bagian produksi, wajib melepas sepatu, wajib mengenakan pakaian dan perlengkapan lainnya yang disediakan oleh yakult, dan wajib mengganti karyawan yang sedang sakit dengan karyawan di shift berikunya.
         E.     Penutup
PT.YAKULT INDONEISA PERSADA merupakan perusaahn besar berskala internasional dengan penanaman modal asing oleh YAKULT HONSHA, Ltd yang merupakan kantor utama yakult yang berasal dari Jepang.
Kebudayaan Jepang yang diangkat oleh PT.YAKULT INDONESIA PERSADA telah tertanam dengan kuat sehingga akhirnya menjadi kebudayaan perusaahan yang dianut oleh setiap karyawannya.
         F.     Dokumentasi

 


Materi Empati dalam Psikologi

      A.    Pengertian Empati
Goleman (Anayanti, 2014:388) menjelaskan bahwa istilah empati berasal dari bahasa Yunani, yaitu empatheia, yang berarti “ikut merasakan". Istilah ini pada awalnya digunakan oleh para teoritikus bidang estetika untuk menjelaskan tentang kemampuan memahami pengalaman subjektif orang lain. Pengertian tersebut diperkuat oleh Kohut, dimana Kohut (Taufik, 2012:40) menjelaskan empati sebagai suatu proses dimana seseorang berpikir mengenai mengenai kondisi orang lain yang seakan – akan dia berada pada posisi orang lain itu. Ini berarti kemampuan untuk memahami perasaan dan emosi orang lain serta kemampuan imajinatif untuk membayangkan diri pada posisi orang lain merupakan point penting dalam memahami empati.
Pendapat lain dikemukakan oleh Carl Rogers (Taufik, 2012:40) yang beranggapan bahwa empati adalah melihat kerangka orang lain secara akurat dan dalam memahami orang lain tersebut individu seolah – olah masuk dalam diri orang lain sehingga bisa merasakan dan mengalami sebagaimana yang dirasakan dan dialami orang itu, tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri. Tanpa kehilangan identitas diri dapat diartikan sebagai individu masih tetap memiliki kontrol atas diri dan situasi yang ada.
Selain itu,Sears, Fredman, dan Peplau (Anayanti, 2014:388) empati dapat diartikan sebagai perasaan simpati dan perhatian terhadap orang lain, khususnya untuk berbagi pengalaman atau secara tidak langsung merasakan penderitaan orang lain.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa empati merupakan suatu aktivitas dimana individu memahami serta merasakan apa yang dirasakan orang lain atas kondisi yang dialaminya tanpa individu harus merasakan secara langsung apa yang dirasakan orang lain tersebut dan tetap memiliki kontrol terhadap diri dan situasi yang ada.

B. Aspek - Aspek Empati
Taufik (2012:43) dalam bukunya menulis bahwa aspek – aspek empati terdiri dari:
a. Kognitif yaitu perwujudan dari multiple dimensions, seperti kemampuan   seseorang dalam menjelaskan suatu perilaku, kemampuan untuk mengingat jejak intelektual dan verbal tentang orang, dan kemampuan untuk membedakan atau menselaraskan kondisi emosional dirinya dengan orang lain.
b. Afektif yaitu merujuk pada kemampuan menselaraskan pengalaman emosional pada orang lain.
c. Kognitif dan afektif yaitu meliputi komponen kognitif dan afektif secara bersama – sama.
d. Komunikatif yaitu ekspresi dari pikiran – pikiran empatik dan perasaan – perasaan empati terhadap orang lain yang dapat diekspresikan melalui kata – kata dan perbuatan.
Davis (Ariyanti, 2014:388) berpendapat bahwa aspek-aspek empati terdiri dari:
a. Perspective taking yaitu kecenderungan seseorang untukmengambil sudut  pandang orang lain secara spontan.
b. Fantasi yaitu kemampuan seseorang untuk mengubah diri mereka secara imajinatif dalam mengalami perasaan dan tindakan dari karakter khayal dalam buku, film , sandiwara yang dibaca atu ditontonnya.
c. Emphati concern yaitu perasaan simpati yang berorientasi kepada orang lain dan perhatian terhadap kemalangan yang dialami orang lain.
d. Personal distress, yaitu kecemasan pribadi yang berorientasi pada diri sendiri serta kegelisahan dalam menghadapi setting interpersonal yang tidak menyenangkan.
Williams, Berard & Barchard (Ariyanti, 2014:388) menjelaskan bahwa aspek empati terdiri dari:
a. Kegembiraan responsif (responsive joy) yaitu perasaan gembira dan bahagia yang dirasakan oleh individu ketika orang terdekatnya mengalami kegembiraan dan kebahagiaan.
b. Kepedulian empatik (empathic concern) yaitu perasaan sedih dan duka yang dirasakan oleh individu ketika mengetahui ada orang lain yang kurang beruntung dibandingkan dengan diri sendiri.
c. Distress responsif (responsive distress) yaitu perasaan tidaknyaman dan merasa terganggu dirasakan oleh individu ketika mengetahui orang lain mengalami masalah.
Batson & Coke (Ariyanti, 2014:388) mengatakan bahwa dalam empati terdapat aspek -aspek:
a. Kehangatan yaitu perasaan yang dimiliki seseorang untuk bersikap hangat terhadap orang lain.
b. Kelembutan yaitu perasaan yang dimiliki seseorang untuk bersikap maupun bertutur kata lemah lembut terhadap orang lain.
c. Peduli yaitu sikap yang dimiliki seseorang untuk memberikan perhatian terhadap sesama manusia maupun lingkungan disekitarnya.
d. Kasihan yaitu perasaan yang dimiliki seseorang untuk bersikap iba atau belas kasih terhadap orang lain.
Peter Lauster (Zulfan, 2013:46) maka dapat diidentifikasikan enam aspek empati, yaitu sebagai berikut :
a.    Kemampuan menyesuaikan atau menempatkan diri yaitu memiliki kemampuan  menyesuaikan atau menempatkan diri dengan keadaan diri dan orang lain.
b.    Kemampuan menerima keadaan, posisi atau keputusan orang lain yaitu hasil dari apa yang dilihat, diperhatikan, dirasakan, mempengaruhi keputusan diri untuk menerima atau menolak.
c.    Kepercayaan yaitu eseorang dapat berempati setelah mereka mempercayai apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar.
d.   Komunikasi yaitu kejelasan informasi dan ketepatan cara berkomunikasi mempengaruhi diri untuk berempati.
e.    Perhatian yaitu orang yang berempati biasanya adalah orang yang memiliki kepedulian dan perhatian terhadap banyak hal yang terjadi disekitarnya, kemudian dia merasakan dan berempati.
f.     Kemampuan memahami posisi dan keadaan orang lainyaitu setelah melihat, mendengar, memperhatikan, orang akan mendapatkan pemahaman sehingga orang tersebut dapat bersikap sebagaimana orang lain mengingikannya bersikap.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa empati memiliki banyak aspek, tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan aspek yang dikemukakan olehBatson & Coke (Ariyanti, 2014:388) yang menyatakan bahwa aspek empati terdiri dari kehangatan, kelembutan, peduli, dan kasihan.

C.      Faktor – Faktor Empati
Dikemukakan oleh Hoffman (Titin, 2012:109) faktor - faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menerima dan memberi empati adalah sebagai berikut :
a.    Sosialisasi yaitu bersosialisasi memberikan peluang untuk mengalami sejumlah emosi, membantu untuk lebih berfikir dan memberikan perhatian kepada orang lain, serta lebih terbuka terhadap kebutuhan orang lain sehingga akan meningkatkan kemampuan berempati.
b.    Mood dan feeling yaitu apabila seseorang dalam situasi perasaan yang baik, maka dalamberinteraksi dan menghadapi orang lain akan lebih baik sertamenerima keadaan orang lain.
c.    Proses Belajar dan Indentifikasi yaitu dalam proses belajar, anak belajar membetulkan respon-respon khas dari situasi yang khas, yang disesuaikan dengan peraturan yang dibuat oleh orang tua atau penguasa lainnya. Apa yang telah dipelajari anak di rumah pada situasi tertentu, diharapkan anak dapat menerapkannya pada waktu yang lebih luas.
d.   Situasi atau Tempat yaitu pada situasi tertentu seseorang dapat berempati lebih baik dibandingkan dengan situasi yang lain.
e.    Komunikasi dan Bahasa yaitu komunikasi dan bahasa sangat mempengaruhi seseorang dalammengungkapkan dan menerima empati.
f.     Pengasuhan yaitu lingkungan yang berempati sangat membantuanak dalam menumbuhkan empati dalam dirinya.

D. Ciri – Ciri Orang yang Berempati Tinggi
            Menurut Depag RI (Zulfan 2013:45) adapun ciri – ciri orang yang berempati tinggi adalah:
a. Ikut merasakan yaitu kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain, hal ini berarti individu mampu merasakan suatu emosi dan mampu mengidentifikasikan perasaan orang lain.
b. Dibangun berdasarkan kesadaran sendiri yaitu semakin mengetahui emosi diri sendiri dan semakin terampil merasakan perasaan orang lain.
c. Peka terhadap bahasa isyarat yaitu karena emosi dan lebih sering diungkapkan melalui bahasa isyarat yaitu mampu membaca perasaan orang lain dalam bahasa isyarat non verbal seperti ekspresi wajah, gerak – gerik dan bahasa tubuh lainnya.

d. Mengambil peran empati dan melahirkan perilaku konkret yaitu individu menyadari apa yang dirasakan setiap saat dan individu akan bereaksi dengan sensai fisiknya sendiri, tidak hanya dengan pengakuan kognitif terhadap perasaan mereka.

Tuesday, April 26, 2016

REFORMASI BIROKRASI MELALUI PANCASILA DALAM UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI










Disusun Oleh              :
Anggun Kencana Sakti           (F.111.15.0024)






Fakultas Psikologi
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2015






KATA PENGANTAR
Pertama dan yang utama, penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Yang Maha Kuasa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai  waktu yang telah di tentukan.
Penulis juga sangat berterima kasih kepada pihak - pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Laporan ini disusun dalam  rangka memenuhi salah satu  tugas mata kuliah Pancasila.
Penulis adalah manusia biasa yang penuh dengan ketidaksempurnaan, oleh karena itu penulis menyadari bahwa maklah ini penuh dengan ketidaksempurnaan, maka dari itu penulis ingin meminta maaf jika terdapat banyak kesalahan baik dalam isi dan teknik penulisan. Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.








DAFTAR ISI
JUDUL….................…………………………………….....………….          i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………           ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...           iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...          1
  1. Latar Belakang………………………………………………………………            1
  2. Rumusan masalah……………………...…………………………………….           1
  3. Tujuan……………………………….............……………………………….           1
  4. Manfaat…………...........…………………………………………………….           2
BABII     PEMBAHASAN…………………………………………………………..         3
  1. Pengertian birokrasi.............................…………...…………………………..          3
  2. Keadaan birokrasi di Indonesiaa saat ini yang rawan korupsi..…...………....           4
  3. Pengertian Pancasila...........…………...……....……………………………...          5
  4. Perlunya reformasi birokrasi
melalui Pancasila terhadap upaya pencegahan korupsi……….……………...           5
BAB III     KESIMPULAN………………….………………..………………….…..         7
DAFTAR PUSTAKA………….....………………………...………………….……..         8






BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Birokrasi adalah faktor utama yang menentukan jalannya suatu organisasi. Ia mengatur sistem serta peraturan demi tercapainya efisiensi kerja suatu organisasi. Namun birokrasi di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Banyak orang mengatakan bahwa birokrasi di Indonesia terlalu berbelit-belit, lama, boros serta cenderung kearah korupsi.
Korupsi itu sendiri merupakan penyalah gunaan wewenang yang dimiliki pejabat publik, baik pejabat negara maupun pegawai negeri. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan sulitnya birokrasi. Prosesnya yang lama serta berbelit-belit menyebabkan masyarakat enggan untuk mengikuti birokrasi yang ada, bahkan terkadang lebih memilih mengeluarkan uang mereka ketimbang harus menghabiskan waktu mengikuti aturan birokrasi yang rumit. Maka dari itu penulis membuat makalah ini dengan pemikiran pentingnya reformasi birokrasi sebagai salah satu upaya pencegahan korupsi.
B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan birokrasi ?
2.      Bagaimana birokrasi di Indonesia saat ini ?
3.      Apakah yang dimaksud dengan Pancasila ?
4.      Kenapa reformasi birokrasi melalui Pancasila diperlukan dalam rangka pencegahan korupsi ?

C.    TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu untuk pemenuhan tugas mata kuliah Pancasila.

D.    MANFAAT
Laporan ini sangat bermanfaat sekali bagi penulis, karena:
1.      Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari dan lebih mengetahui bagaimana birokrasi di Indonesia bekerja.
2.      Agar mahasiswa mengerti dan memahami bagaimana birokrasi yang baik.
3.      Melatih kita dalam membuat suatu karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
4.      Sebagai pedoman untuk pembelajaran.
Tidak hanya bagi penulis, laporan ini juga bermanfaat bagi pembaca, karena:
1.      Ikut mengatahui, mengerti, dan memahami bagaimana birokrasi di Indonesia bekerja.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN BIROKRASI
Istilah birokrasi pertama kali diperkenalkan oleh Max Weber, seorang ahli sosiologi yang berasal dari Jerman. Ia menyusun istilah birokrasi yang secara etimologis atau istilah terdiri atas kata “bureau” dan “cracy” yang berarti “kantor” dan “pemerintahan”. Jadi secara singkat birokrasi dapat dijelaskan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando, biasanya ditemukan pada instansi administratif maupun militer. Birokrasi ini dimaksudkan bekerja sebagai sistem yang terdiri dari berbagai macam peraturan yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu pekerjaan agar lebih efisien.
Salah satu contoh birokrasi yang sering kita jumpai yaitu pada saat pembuatan atau pengurusan SIM. Di dalam pembuatan SIM kita harus mengikuti serangkaian sistem atau peraturan yang sudah ditetapkan dan aturan ini harus dilakukan secara runtut serta bertahap.
Birokrasi memiliki beberapa ciri-ciri yang menjadikannya ideal, yaitu :
1.      Spesialisasi                              : Organisasi terdiri dari beberapa departemen yang mengurusi suatu masalah khusus atau dapat dikatakan masing-masing organisasi memiliki tugas tersendiri atau khusus.
2.      Hirarki posisi                           : Setiap orang diawasi oleh seseorang yang lebih tinggi kedudukannya di dalam suatu organisasi.
3.      Aturan dan peraturan              : Aturan dan peraturan ini berlaku secara rasional sebagai panduan operasi suatu organisasi.
4.      Kompetensi teknis                  : Pejabat birokrasi memiliki kompetensi teknis yang sesuai dengan tugasnya.
5.      Sifat umum                             : Birokrasi menempatkan aturan di depan kepentingan pribadi, sehingga baik klien ataupun perkerja mendapatkan perlakuan yang sama.
6.      Formal                                     : Birokrasi bergantung pada memo dan laporan yang formal serta tertulis yang terakumulasi dalam file besar.



Adapun fungsi dan peran birokrasi pemerintah yakni:
1.      Melaksanakan pelayanan publik
2.      Pelaksana pembangunan yang profesional
3.      Perencana, pelaksanaan, dan pengawas kebijakan (manajemen pemerintah)
4.      Alat pemerintah untuk melayani kepentingan (abdi) masyarakat dan negara yang netral dan bukan bukan merupakan bagian dari kekuatan atau mesin politik (netral)
Adapun tujuan birokrasi yakni:
1.      Sejalan dengan tujuan pemerintahan
2.      Melaksanakan kegiatan dan program demi tercapainya visi dan misi pemerintah dan negara
3.      Melayani masyarakat dan melaksanakan pembangunan dengan netral dan profesional
4.      Menjalankan manajemen pemerintahan, mulai dari perencanaan, pengawasan, evaluasi, koordinasi, sinkronisasi 

B.     KEADAAN BIROKRASI DI INDONESIA SAAT INI YANG RAWAN KORUPSI
Birokrasi digunakan untuk mengelola kehidupan sehari-hari agar lebih efisien, tetapi birokrasi juga memiliki kemampuan untuk merendahkan dan memanipulasi mereka yang bukan merupakan pejabat birokrasi yang pada akhirnya menimbulkan ancaman pada demokrasi politik di Indonesia. Banyak orang mengatakan bahwa birokrasi saat ini sudah tidak efisien, berbelit-beli, terdapat banyak pemborosan di dalamnya, serta cenderung korup. Sebenarnya bukan hanya birokrasinya saja yang bermasalah, namun mereka para pejabat birokrasi juga dapat dikatakan mengambil peran di dalam salah atau tidaknya serta efisien atau tidaknya efisiennya suatu birokrasi. Birokrasi hanyalah sebuah sistem yang terdiri dari berbagai macam peraturan, namun pembuat dan pelaksananya adalah pejabat birokrasi itu sendiri.
Salah satu contoh birokrasi yang sering kita jumpai yaitu pada saat pembuatan KTP. Dalam pembuatan KTP dibutuhkan proses yang lama serta berbeli-belit. Karena dalam pembuatan KTP kita harus mendatangi RT untuk meminta surat pengantar,kemudian ke RW, kelurahan, dan akhirnya baru kecamatan. Dalam pembuatan KTP dapat dilihat bahwa prosesnya berbelit-belit serta membuang banyak waktu. Bahkan terkadang kita harus mengeluarkan dana lebih untuk pembuatan KTP tersebut.


Pelayanan yang lama, berbelit-belit serta membuang waktu ini pula yang terkadang menyebabkan masyarakat memilih “jalan pintas” yaitu dengan memberikan uang atau menyuap pejabat birokrasi agar mendapatkan pelayanan yang cepat serta tidak membuang waktu. Keadaan seperti inilah yang pada akhirnya sering memberi kesempatan bagi pejabat birokrasi untuk melakukan korupsi.
Jika melihat kasus diatas sebenarnya meraka yang menyuap para pejabat birokrasi tidak sepenuhnya dirugikan, karena mereka menganggap uang yang mereka keluarkan tidak lebih berharga dari waktu yang mereka miliki. Namun apabila hal seperti ini dibiarkan terjadi terus menerus maka akan menimbulkan kebiasaan yang tidak baik bagi kedua belah pihak. Masyarakat akan lebih senang mengeluarkan uang meraka dibanding mengikuti aturan birokrasi yang ada, sedangkan pejabat birokrasi akan selalu mengambil “kesempatan” di dalam “sulitnya” birokrasi. Jika hal seperti ini sudah terjadi maka fungsi dan keberadaan birokrasi yang sebenarnya hanya akan menjadi formalitas belaka.

C.    PENGERTIAN PANCASILA
Pancasila adalah lima asas yang menjadi dasar negara kita yang secara resmi disahkan pada 18 Agustus 1945. Istilah Pancasila itu sendiri  berasal dari kata “idea” yang berarti “gagasan, konsep, pengertian dasar, dan cita-cita”, sedangkan “logos” berarti “ilmu”. Maka secara harfiah, dapat dikatakan bahwa ideologi adalah ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau ajaran-ajaran tentang pengertian dasar. Dalam kehidupan sehari-hari “idea” dapat diartikan dengan “cita-cita”. Ini berarti nilai-nilai bernegara serta pemerintahan haruslah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung didalam rumusan Pancasila itu sendiri. Rumusan Pancasila itu terdiri atas :
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.      Keadialan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila pada hakekatnya telah hidup sejak dahulu dalam kehidupan, adat istiadat, dan kebiasaan masyarakat Indonesia. Bagi bangsa Indonesia yang telah meyakini dan melakukan apa yang telah disepakati bangsa Indonesia sebagai dasar negara serta sumber nilai kehidupan bernegara serta pemerintahan bangsa merupakan tugas serta tanggung jawab yang penting bagi seluruh warga negara Indonesia. Namun masalah besar yang masih harus dihadapi adalah bagaimana menjabarkannya sehingga dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan masyarakat serta kehidupan bernegara di segenap aspek kehidupan.

D.    PERLUNYA REFORMASI BIROKRASI MELALUI PANCASILA DALAM UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI

Buruknya birokrasi di Indonesia tidak terlepas dari kurangnya pengertian serta implementasi nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Pancasila yang merupakan sumber nilai serta dasar filsafat hidup bangsa Indonesia tentunya mengandung nilai-nilai baik yang dapat digunakan sebagai pedoman birokrasi di Indonesia. Jika nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan dengan baik, maka birokrasi di Indonesia dapat menjadi birokrasi yang baik, efisien, efektik, serta dapat berfungsi penuh sebagai fungsi utamanya yaitu melayani masyarakat.
Selain implementasi Pancasila diperlukan pula langkah konkret di dalam reformasi birokrasi, diantaranya sebagai berikut :
1.      Meluruskan orientasi                           : Perubahan birokrasi harus mengarah kepada pelayanan masyarakat, bukan pemenuhan kepentingan pribadi atau golongan.
2.      Memperkuat komitmen                       : Pejabat birokrasi harus memiliki tekad yang kuat dalam merubah birokrasi yang ada saat ini agar menjadi lebih baik
3.      Membangun kultur baru                      : Aturan serta proses yang berbelit-belit harus diganti, jika tidak bisa minimal dirubah
4.      Rasionalisasi                                        : Rasionalisasi kelembaan serta personalia penting dilakukan agar organisasi menjadi lebih baik
5.      Memperkuat payung hukum               : Upaya reformasi birokrasi perlu dilandasi dengan aturan hukum yang jelas. Aturan hukum yang jelas bisa menjadi koridor dalam menjalankan perubahan- perubahan
6.      Peningkatan kualitas SDM                 : Semua upaya reformasi birokrasi tidak akan memberikan hasil yang optimal tanpa disertai sumber daya manusia yang handal dan profesional. Oleh karena itu untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang memadai diperlukan penataan dan sistem rekrutmen kepegawaian, sistem penggajian, pelaksanaan pelatihan, dan peningkatan kesejahteraan.
7.      Pengawasan masyarakat                     : Reformasi birokrasi akan berdampak langsung pada masyarakat, karena peran birokrasi yang utama adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga diharapkan masyarakat bisa mengawasi kinerja dari birokrasi ini sehingga dapat tercipta birokrasi yang baik untuk pelayanan masyarakat.


Dengan reformasi birokrasi diharapkan dapat menjadi salah satu langkah pencegahan korupsi serta mengantarkan pemerintahan Indonesia menjadi pemerintahan yang baik dan transparan. Walaupun pada kenyataannya reformasi birokrasi bukanlah hal yang mudah  karena pada dasarnya birokrasi berkaitan langsung dengan negara. Jika memang reformasi birokrasi saat ini belum memungkinkan, setidaknya mari kita implementasikan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan birokrasi di Indonesia sebagai langkah kecil reformasi birokrasi.






BAB II
KESIMPULAN

Birokrasi di Indonesia sangatlah memprihatinkan, mulai dari sistemnya yang rumit hingga pejabat birokrasinya yang mementingkan kepentingan pribadi. Hal ini disebabkan kurangnya implementasi terhadap nilai-nilai Pancasila yang baik. Maka dari itu dirasa perlunya reformasi terhadap birokrasi di Indonesia agar tercipta pemerintah yang baik dan transparan.




DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, 2014, Pendidikan Pancasila (edisi reformasi), Paradigma, Yogyakarta
John Macionis, 2012, Sociology (edition 4)
http://www.pengertianpakar.com
http://www.pengertianahli.com
http://www.bimbingan.org
http://ferizalmukhtar.blogspot.co.id
http://imanrivai.blogspot.co.id
http://www.kemendagri.go.id
http://marfelfrans.blogspot.co.id